Minggu, 06 September 2009

Penyakit Pikun dan Pencegahannya

Penyakit Alzheimer (PA) atau pikun dimulai dengan penurunan kemampuan otak seperti pemikiran, daya ingat, dan penggunaan bahasa. Meskipun penelitian berjalan secara kontinu namun penyebab pikun yang sebenarnya belum diketahui secara pasti.

Penyakit ini biasanya mulai sesudah umur 60 tahun dengan resiko meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Penyakit ini merupakan bagian dari Demensia. Lima puluh sampai 60% demensia adalah penyakit Alzheimer. Pada penderita dijumpai kelainan fungsi intelek yang bersifat menetap yakni adanya gangguan paling sedikit 3 dari 5 komponen fungsi saraf yaitu berbahasa, mengingat, melihat, emosi dan memahami.

Penyebab
Penyakit ini merupakan penyakit degenerasi saraf yang secara epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 58 tahun dan usia lebih dari 58 tahun (96%). Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan laki-laki.

Ada beberapa faktor pencetus yang dicurigai sebagai penyebab, seperti (1) Faktor genetik: Beberapa peneliti mengungkapkan 50% kasus diturunkan melalui gen autosomal dominan. Individu keturunan garis pertama pada keluarga penderita mempunyai resiko menderita demensia, enam kali lebih besar dibandingkan kelompok kontrol normal. (2) Faktor infeksi, Ada penelitian yang menyatakan pada keluarga penderita ditemukan antibodi reaktif. Diperkirakan terdapat infeksi virus yang menyebabkan infeksi menahun pada susunan saraf pusat identik dengan penyakit Creutzfeldt-Jacob dan kuru yang diduga berkaitan dengan penyakit Alzheimer. (3) Faktor lingkungan, antara lain aluminium, silicon, mercury, zinc. (4) Faktor imunologis. (5) Faktor trauma: Adanya hubungan penyakit Alzheimer dengan trauma kepala, dihubungkan dengan petinju yang menderita demensia, dimana pada otopsinya ditemukan banyak serabut neurofibrillary. (6) Faktor neurotransmitter (enzim), perubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita Alzheimer mempunyai peranan yang sangat penting.

Penatalaksanaan Klinik
Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan E belum mempunyai efek yang menguntungkan. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang perkembangannya lambat. Mulai dengan masalah daya ingat yang berakhir dengan kerusakan saraf. Perjalanan penyakit dan bagaimana kecepatannya akan berbeda dari orang per orang. Rata-rata pasien dapat hidup 8-10 tahun setelah diagnosa walaupun ada yang mampu sampai 20 tahunan.

Tindakan Pencegahan
Delapan tindakan pikun. (1) Berikan selalu tantangan hidup. Perangsangan yang terus menerus merupakan kunci membangun dan mempertahankan sel saraf, mengurangi kehilangan ingatan ataupun Alzheimer. Carilah pekerjaan yang menarik, dibayar atau sukarela, punya hobi, aktif dalam kehidupan sosial, belajar musik atau bahasa asing, program computer. Kedua, dosis kecil aspirin. (3) Supplemen vitamins C dan E. (4) Dosis harian asam folat dan vitamin B. (5) Gunakan bumbu masak tradisional: Jahe, Turmeric, dan cabe merah. (6) Lemak omega-3s, (salmon, sardines). (7) Buah dan sayur segar dalam makanan. Dan kedelapam, gunakan minyak nabati tidak jenuh (minyak bunga matahari, jagung). (H Azwar Agoes, DAFK, SpFK (K)). (sumber: Sriwijaya Post)