Kamis, 28 Januari 2010

Senam Otak (1)

Karier yang sukses merupakan idaman bagi semua orang. Namun tidak semua orang mampu mencapai kesuksesan. Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut termasuk salah satunya adalah produktivitas. Manusia yang produktif akan menghasilkan manusia yang sukses. Manusia yang tidak produktif akan menghasilkan manusia yang mengalami “brain block” (meminjam istilah yang sering dipakai oleh dr. Rusdi Maslim, Sp.KJ). Untuk itulah maka daya tangkap harus ditingkatkan dalam rangka mendongkrak produktivitas tersebut.

Ternyata manusia sejak bayi secara alamiah telah melakukan “senam otak”dengan jalan merangkak. Kegiatan merangkak (menggerakkan tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri secara simultan) pada bayi tersebut dapat menghubungkan sel-sel neuron di otak bagian kiri dan kanan dengan jalan koordinasi antara keduanya. Di Indonesia, senam otak untuk orang dewasa diperkenalkan oleh Ruslan Raymond dan isterinya lewat Institut Produktivitas Sumber Daya Manusia yang didirikan di Jakarta.

Selanjutnya Ruslan membagi manusia secara garis besar atas dua kelompok: Pak Kumis dan Pak Jenggot. Kelompok Pak Kumis biasanya serba bisa, senang belajar mandiri, cepat menyerap instruksi, cepat memahami hal yang baru, memiliki ingatan yang tajam dan berinisiatif, dapat menangani beberapa tugas sekaligus dan selalu siap menerima tugas baru dengan penuh semangat. Pak Jenggot justru sebaliknya, hanya dapat melakukan satu pekerjaan dalam satu saat, tidak berani mengambil inisiatif, sering pusing dan lupa, bingung menghadapi hal yang baru, sehingga keterampilan dan prestasinya statis. Kenyataan sehari-hari terdapat dua tipe manusia tersebut di berbagai tingkat pekerjaan, seperti buruh, supervisor, manajer ataupun direktur.

Termasuk ke dalam kelompok manakah anda? Mudah saja, lakukan tes sebagai berikut. Cobalah berjalan beberapa langkah dengan kedua tangan di punggung. Kemudian julurkan salah satu tangan kemuka (misalnya tangan kanan anda). Mintalah oranglain menekan kuat-kuat tangan tersebut ke bawah. Lalu anda melanjutkan berjalan namun sambil mengayunkan kedua tangan secara bergantian. Berhenti berjalan dan julurkan tangan anda (yang kanan) serta mintalah orang lain menekan tangan kanan tersebut ke bawah. Jika tangan anda melemah setelah berjalan dengan kedua tangan di punggung (atau tetap kuat setelah berjalan dengan tangan diayun), maka anda termasuk ke dalam kelompok Pak Kumis, namun jika hasilnya sebaliknya maka anda termasuk ke dalam kelompok Pak Jenggot. (bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar